Sabtu, 14 Mei 2011

200 Pounds Beauty



Awalnya si kocak, tapi pas masuk ke inti ceritanya makna pesan filmnya oke banget.
       Ceritanya ada penyanyi besar (Amy), ya secara fisik oke lah. Tapi kemampuan olah vokalnya gak mendukung. Alhasil selama dia nyanyi kita gak akan denger suara aslinya, karena dia punya pengisi suara (Hanna). Nah si pengisi suara ini bisa dibilang suaranya bagus, tapi punya badan yang besar alias gendut.
       Namanya Kang Hanna, dia punya ayah yang di rawat di rumah sakit jiwa. Hanna ini punya kerjaan sampingan yaitu mendengarkan curhat orang. Hanna ini punya perasaan sama sang manager rekaman (Sang-jun). Tapi mau gimana lagi, karena keterbatasannya dia sebagai pengisi suara, Hanna gak mampu mengungkapkan isi hatinya sama Sang-jun. Ada satu hal nih yang bikin Hanna mau ngerubah total penampilannya. Hanna itu diundang sama Sang-jun ke pesta ulang tahunnya. Setelah itu Hanna dapet kiriman gaun merah yang mengatas namakan Sang-jun sebagai pengirimnya. Dipakailah gaun tadi ke pesta ulang tahunnya sang manager. Di waktu yang sama setelah dia duduk disamping Sang-jun, Amy datang dengan menggunakan gaun yang sama. Nah Hanna kaget dan merasa di permalukan jadi dia pergi ke toilet dan akhirnya dia nangis di dalam satu pintu toilet. Hanna gak sengaja denger percakapan Amy sama Sang-jun yang intinya Hanna udah dimanfaatkan sama mereka. Hal ini yang udah buat Hanna pengen banget jadi cantik dan berubah.
       Satu tahun kemudian, setelah menjalani operasi plastik Hanna berubah banyak. Orang yang melihat dia itu terkagum kagum dengan kecantikannya. Dengan bujukan sahabatnya Hanna akhirnya mengikuti audisi dimana dia bekerja sebagai pengisi suara. Bukannya menjadi pengisi suara, Hanna yang berganti nama menjadi Jenny dipromosikan sebagai seorang penyanyi. Diantara Jenny dan Sang-jun sempat memiliki hubungan yang spesial. Tapi setelah Sang-jun mengetahui siapa Jenny sebenarnya, Sang-jun sempat kecewa dengan Jenny.  Berubah fisik berubah pula sifat Hanna ini. Walaupun tetap baik hati, Hanna sempat membuat sahabatnya tersinggung dan tidak mengakui ayahnya.
      Konser tunggal sudah disiapkan untuk Jenny. Setelah sebelumnya terjadi pertentangan antara Sang-jun dengan pemilik manajemen. Akhirnya Jenny memberanikan diri menaiki panggung, tetapi hal yang tak diduga terjadi Jenny bukannya menyanyi melainkan mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya. Seluruh penonton awalnya kecewa, tetapi karena kejujuran dan suasana yang haru penonton pun mendukung Jenny. Jenny pun akhirnya merilis sebuah album, sedangkan Sang-jun berfikir untuk memulai suatu hubungan dengan Jenny.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar