Senin, 27 Februari 2012

Unstoppable



Unstopabble diangkat dari kisah nyata tentang sebuah kereta barang yang melaju tak terkendali tanpa masinis. Film ini disutradarai oleh Tony Scott (The Taking of Pelham 1 2 3, Deja Vu, Man on Fire, Top Gun) dan merupakan hasil kolaborasinya yang kesekian kali dengan aktor Denzel Washington. Dengan plot cerita yang bisa dikatakan cukup sederhana, Scott berhasil mengemas film ini dengan apik dan membuat para penonton enggan untuk meninggalkan bangku mereka. Tempo cerita berjalan cepat dengan ketegangan demi ketegangan yang terus melaju membuat adrenalin semakin terpacu. Pemilihan Denzel Washington pun terasa sangat tepat dan pas dengan karakter yang dimainkan. Chris Pine juga terlihat mampu mengimbangi kharisma dan performa seniornya. Pasangan yang lovable ini tentu saja memberi nilai tambah bagi keseluruhan film. Love them both!
Pada hari pertama bekerja, seorang konduktor kereta api yang masih muda, Will Coalson (Chris Pine), dipasangkan dengan masinis veteran bernama Frank Barnes (Denzel Washington). Keadaan sedikit memanas pada awalnya karena Frank bersikap sinis dengan Will dikarenakan ia merasa orang-orang baru seperti Will yang membuat dirinya dipaksa untuk pensiun. Di tempat lain, seorang masinis bernama Dewey (Ethan Suplee) meninggalkan kereta yang sedang dibawanya karena ia berniat untuk mengganti jalur. Sialnya, karena kesalahan teknis kereta itu tiba-tiba melaju cepat dan tidak sempat lagi dikejarnya. Kereta itu merupakan kereta barang yang panjangnya kurang lebih 1,5 km dan mengangkut barang-barang berbahaya seperti bahan kimia yang mudah terbakar. Kereta ini harus segera dihentikan sebelum membahayakan banyak orang, karena ia sedang melaju ke kawasan padat penduduk di daerah Pennsylvania.

From Prada to Nada



Nora (Camilla Belle) dan Mary (Alexa Vega) adalah dua orang saudara yang telah ditinggal oleh ibunya karena kecelakaan. Dihari ulang tahun ayahnya mereka berdansa bersama dengan ayahnya dan disaat itu juga ajal menjemput ayahnya. Dikatakan oleh pengacara bahwa ayahnya meninggal akibat stress yang disebabkan karena bangkrut dan juga memiliki banyak utang. Alhasil Noda dan Mary harus melepas kebiasaan berbelanja dan kehidupan mewah lainnya dan meninggalkan kawasan Beverly Hills.
Dan setelah itu Nora dan Mary harus pindah dan tinggal di kawasan Los Angles timur yang dikenal bahwa Los Angles dan khususnya Boyle Heights terkenal dengan kota kriminal yang dimalam hari kadang terdengar suara tembakan. Nora dan Mary sangat takut dan tidak nyaman untuk tinggal di tempat bibi nya tersebut tetapi nasib memaksakan agar mereka dapat bertahan untuk tinggal ditempat tersebut.
Di Boyle Height semua warganya umumnya menggunakan bahwa spanyol dan lingkungan tempat mereka tinggal sangat beragam suku bangsanya ada yang dari mexico, jepang, spanyol dan juga yahudi jadi sangat kental akan nuansa perantau.

Mean Girls



Cady Heron (Lindsay Lohan) adalah seorang gadis yang dibesarkan di Afrika. Pada umur 16 tahun, dia pindah ke Amerika dan untuk pertama kalinya memasuki sekolah negeri (selama di Afrika, Cady menjalani home schooling). Pada hari pertamanya, Cady kaget dengan peraturan yang ada di sekolahnya dan ia pun berusaha untuk menyesuaikan diri. Beruntung, Cady bertemu dengan dua murid yang bersedia mengajaknya berkeliling sekolah dan memperkenalkan seluruh lingkungan sekolah yaitu Janis Ian (Lizzy Caplan) gadis pemberontak dan Damian (Danial Franzese) seorang gay.
The Plastics merupakan trio gadis paling popular yang berada pada posisi tertinggi dalam jajaran sosial di sekolah, Karen Smith (Amanda Seyfried), Gretchen Wieners (Lacey Chabert), dan Regina George (Rachel McAdams). Regina dikenal sebagai “ Queen Bee” dan dikagumi oleh semua wanita di sekolah, bahkan merupakan suatu kehormatan apabila mendapat pukulan oleh Regina.
Suatu hari,saat sedang makan siang, Cady diajak untuk duduk bersama The Plastics. Namun, Janis dan Damian juga meyakinkan Cady agar dia mau makan siang bersama mereka lagi. Dengan begitu, Cady dapat melaporkan pada mereka apa saja yang dilakukan oleh The Plastic. Seperti ketika Cady diperkenalkan tentang “The Burn Book”, buku yang memuat komentar-komentar buruk mengenai gadis lain di sekolah. Namun, pada saat yang sama Cady mempunyai perasaan khusus terhadap Aaron Samuels (Jonathan Bennet) yang adalah mantan pacar Regina. Dalam kelompok The Plastic dilarang memacari mantan pacar anggotanya, Gretchen yang mengetahui hal ini dan berjanji akan menjadikannya rahasia malahan memberitahukannya pada Regina.
Cady yang semula sama sekali tidak mengenal lingkungan sekolahnya akhirnya menjadi salah satu orang yang sangat populer. Namun untuk meraihnya, ia bergabung dengan The Plastic. Tidak hanya bergabung, namun Cady juga melakukan apa saja yang diperintahkah oleh The Plastic. Salah satunya adalah Cady menggunakan baju-baju yang setipe dengan mereka. Bahkan dalam talent show di sekolahnya, Cady bergabung dengan The Plastic menyanyikan lagu ‘Jingle Bell Rock’ menggunakan baju yang sangat minim.
Regina yang mengetahui bahwa Cady menyukai Arron menjalan rencana untuk kembali menjadikan Aaron pacarnya. Regina mengundang Cady ke pesta Halloween lalu ketika kelas calculus berlangsung, Cady mengundang Aaron ke pesta Halloween tersebut. Saat pesta berlangsung, Regina mencium Aaron, mengetahui hal ini Cady pun marah dan memutuskan untuk meninggalkan The Plastic. Tetapi Janis menenangkan dan meyakinkan Cady agar dia tetap bersama The Plastic agar mereka dapat melakukan pembalasan.
Regina ingin menurunkan berat badan, tetapi Cady malah memberinya “Kalteen” dan mengatakan bahwa itu akan membantunya menurunkan berat badan dengan sangat cepat. Pada kenyataannya, Kalteen biasa dikonsumsi oleh anak-anak di Afrika untuk menambah berat badan. Sekali lagi, Cady mulai berbicara pada Aaron, seolah-olah dia kurang pintar dalam matematika. Padahal Cady sangat pintar dalam matematika dan telah beberapa kali diminta untuk mengikuti olimpiade matematika.
Pada akhirnya, Cady berhasil membuat Gretchen dan Karen marah pada Regina sehingga Regina dikeluarkan dari The Plastic. Lama-kelamaan, Cady mulai berperilaku seperti Regina yang membuat Janis menjadi kesal. Dan setelah Regina dikeluarkan, Cady pun menjadi wanita yang paling popular di sekolahnya. Pada pesta yang diadakan di rumah Cady, ia mabuk dan mendekati Aaron, namun Aaron menolaknya dan berkata bahwa Cady seperti kembaran Regina. Dan ia pun kehilangan Janis dan Damian yang membencinya seperti mereka membenci Regina.
Setelah mengetahui bahwa Kalteen adalah makanan yang membuat berat badannya naik, Regina berencana untuk menghancurkan hidup Cady. Regina pun memberikan “The Burn Book” pada Kepala Sekolah Mr. Duvall (Tim Meadows) dan mengatakan bahwa para anggota The Plastic yang tersisa yang melakukannya. Tetapi sebelumnya, Regina meng-copy isi The Burn Book dan menyebarkannya di sekolah, sehingga membuat para murid menjadi berkelahi satu sama lain. Akhirnya, Mr. Duvall mengumpulkan mereka di lapangan olahraga dan meminta mereka mengakui hal hal buruk yang pernah mereka lakukan.
Janis yang terlanjur kesal dengan Cady pun membeberkan rahasia bahwa ia ,Damian, dan Cady berencana untuk menghancurkan hidup Regina. Cady pun berusaha meminta maaf pada Regina, tetapi di saat yang bersamaan Regina malah tertabrak mobil. Karena itu, tersebarlah rumor bahwa Cady yang mendorong Regina sehingga ia tertabrak.
Pada suatu hari, diadakan pemerikasaan apakah benar apa yang tertulis di The Burn Book benar terjadi. Cady akhirnya mengaku bahwa dialah yang menulis komentar-komentar yang buruk mengenai Ms. Norbury (guru matematika). Hukuman dari Ms. Norbury adalah Cady harus mengikuti olimpiade matematika.
Tepat pada saat Cady mengikuti olimpiade tersebut, diadakan pesta dansa di sekolahnya. Setelah berhasil memenangkan olimpiade, Cady megikuti acara pesta dansa dan memenangkan Queen of Spring Fling. Cady merasa tidak pantas untuk itu atas semua yang telah ia perbuat dan mematahkan mahkotanya untuk dibagikan pada murid yang lain. Ia pun mendapatkan pengampunan dari The Plastic, Janis, Damian dan juga Aaron

Baby and Me



Film ini bercerita tentang seorang anak SMU berusia 18 tahun bernama Han Joon Soo. Dia lahir dari keluarga yang kaya raya, berwajah tampan, keren, memiliki rasa setia kawan yang tinggi namun sama sekali tidak perduli dengan lingkungannya, bahkan seringkali membuat onar dan berkelahi.
Karena wajahnya yang tampan, seorang perempuan bernama Kim Byeol yang suka sekali kemana-mana menggunakan piyama berbentuk ayam itu menjadi ingin sekolah kembali. Memang saat ini Kim Byeol tidak mau lagi masuk sekolah, karena merupakan anak yang jenius seringkali dia dikucilkan oleh teman-temannya dan oleh guru-guru yang tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaannya.
Suatu ketika kedua orang tua Joon Soo memutuskan untuk pergi dari rumah dengan tujuan membuatnya sadar. Meninggalkan sebuah kaset rekaman dan uang sebesar 100 dollar untuk bertahan hidup. Bukan merasa sedih, Han Joon Soo malah merasa senang sehingga akan mengadakan pesta dirumahnya dan membeli perlengkapannya di supermarket. Ketika asik memilih minuman, tiba-tiba saja dia kaget karena melihat ada bayi di trolinya yang kemudian diserahkan kepada petugas supermarket. Namun, setelah diselidiki ternyata ditemukan surat dalam box bayi tersebut yang isinya adalah bahwa bayi itu bernama Han Wooram dan Han Joon Soo adalah ayahnya. Tentu saja Han Joon Soo kaget, sambil berfikir apakah mungkin itu memang anaknya. Kalau memang anaknya, dari mantan kekasihnya yang mana.
Han Joon Soo berusaha mencari ibu dari si Wooram dengan mendatangi mantan-mantan kekasihnya. Tetapi bukan ibu dari si bayi yang ditemukan, malah tamparan yang didapat. Karena tidak menemukan ibu dan tidak memungkinkan meninggalkan Wooram di rumah sendirian, akhirnya Joo Soon membawanya ke sekolah. Dengan bantuan Kim Byeol yang jago mengurus Wooram semua berjalan dengan lancar.
Hingga pada saat Wooram merasa bosan minum susu formula dan menginginkan ASI, Joo Soon dan Byeol menjadi sangat kebingungan. Setelah berhasil mengelabui perawat rumah sakit untuk memberikan alamat para ibu yang baru saja melahirkan, berulah mereka beraksi mendatangi setiap alamat untuk dimintai ASI.
Perlahan permasalahan mulai menghampiri Han Joon Soo. Dikeluarkan dari sekolah dan uang pun semakin menipis. Hal ini membuatnya berusaha untuk mencari pekerjaan demi kelangsungan hidupnya dan juga Wooram. Untuk membantu temannya, Joon Soo menjual sepeda motor, mulai membiasakan diri naik kendaraan umum kemana-mana. Malam harinya bekerja membagikan brosur.
Suatu ketika saat sedang bekerja, Han Joon Soo menitipkan Wooram kepada sekelompok wanita. Namun saat kembali, dia telah menemukan Wooram dalam keadaan sendirian dan wajah yang belepotan make-up. Sejak saat itu dia berjanji tidak akan meninggalkan Wooram sendiri lagi.
Han Joon Soo merasa sangat kesulitan karena selalu saja ditolak ketika melamar pekerjaan. Saat perjalanan pulang, dia merasa sangat lapar. Namun akhirnya hanya membeli sekotak susu yang diberikan untuk Wooram. Itupun hanya sedikit saja yang bisa diminum karena tumpah. Disaat merasa putus asa, melihat ada seorang pemuda yang sedang mabuk, tanpa pikir panjang diambilah dompet pemuda itu. Saat panik dan dikejar-kerar, dia mencegat taksi dan terburu-buru naik. Tapi ternyata, yang dinaikinya bukanlah taksi, melainkan mobil patroli polisi. Jadilah Han Joon Soo dan Wooram dibawa ke kantor polisi. Berkat Bu Guru yang galak namun baik hati Han Joon Soo dibebaskan, bahkan Bu Guru memberinya sedikit uang untuk melanjutkan hidup.
Pada saat pulang ke Rumah, Han Joon Soo lebih kaget lagi. Karena ternyata orang tuanya sudah berada di rumah. Dimarahilah habis-habisan. Walau demikian, mereka masih mau menerima Wooram dan mengusahakan agar Han Joon Soo dapat kembali bersekolah. Saat ayahnya bernegosiasi dengan pihak sekolah tiba-tiba saja ada kabar kalau Wooram masuk rumah sakit.
Ketika Han Joon Soo merasa sangat sedih, datanglah seorang sahabat meminta maaf dan mengaku bahwa sesungguhnya Wooram adalah tanggung jawabnya. Karena merasa tidak mampu, tidak memiliki harta seperti Joon Soo maka terpaksa dititipkannyalah Wooram. Joon Soo marah besar hingga memukuli sahabatnya dan mengembalikan Wooram. Merasa usahanya mati-matian dan rasa sayangnya yang mulai tumbuh ternyata bukanlah untuk anak kandungnya. Karena merasa tak mampu membiayai, ayah kandung Wooram merelakan Wooram diadopsi oleh orang asing dan dibawa ke luar negeri.
Ketika mendengar berita itu, Han Joon Soo tak memperdulikannya. Namun disaat hari kepergian Wooram, Joon Soo tak bisa menahan diri lagi. Disusulnya Wooram ke bandara dan dimintanya agar Wooram tidak dibawa pergi. Wooram yang menyadari kehadiran Han Joon Soo pun seakan merasakan hal yang sama, tidak ingin berpisah. Akhirnya Wooram tidak jadi dibawa pergi, sekarang memiliki 2 bapak. Dan Joon Soo pun bisa melanjutkan lagi sekolahnya